Thursday, December 29, 2011

Rindu Biru

Danau itu sungguh luas, bagai tak berbatas..sejauh mata menerawang, gradasi warna birunya terlihat dominan… sungguh menenangkan batin..

Kubayangkan aku berada di danau itu. Menyusuri sepanjang tepinya, bermain dengan pasirnya yang hangat, dan menikmati sepoi angin membelai wajah.

Langit biru indah, terpapar di depan mata, tampak dekat dan terjangkau. Ingin berlari menembus birunya langit dan berbaur dengannya. Tapi itu hanyalah fatamorgana, aku tahu pasti. Tak mungkin aku menempuh jarak, yang seolah dekat hanya dengan ayunan kakiku. It takes more than that…
“Kamu yakin langit yang kelihatannya biru itu akan tetap biru setibanya kau disana?” demikian kata hatiku berbisik. “jaraknya pun tak mungkin sedekat kau bayangkan…” demikian hati kecilku kembali berbisik.

Sementara aku termangu menatap gradasi biru yang indah dan menyejukkan itu. gradasi biru tampak mulai memudar, berganti kemilau putih yang menyilaukan.

Aah... gradasi biru itu memang menyejukkan, keindahannya membuai mata. Namun aku tak kuasa menggapainya. Kuputuskan untuk kembali pulang... Mungkin, esok aku akan kembali lagi, untuk sekedar menikmati warnanya dan merasakan ketenangannya. Jika ia masih di sana tentunya.

Atau mungkin aku akan mencari keseimbangan baru, untuk mencari ketenangan diriku ... dan tak akan pernah kembali lagi kesana ...


Manggadua, akhir tahun 2011

Friday, February 18, 2011

Berpikir Positif itu menyenangkan..

seringkli dalam keseharian kita,di lingkungan kita, orang selalu memandang segala sesuatu dari sisi negatif. kadang ke-negatif-an seseorang adalah hal yang selalu kita omongkan ke orang tersebut, misalnya kamu pendek, masa depanmu suram, ga bisa apa-apa, dll.. mungkin kita mengucapkannya hanya untuk bercanda, namun jika hal negatif tersebut selalu kita ucapkan (meskipun bercanda) tanpa sadar brand negatif akan menempel pada orang tersebut. tidakkah kita merasa kasihan jika tanpa sadar pula ejekan itu akan membuat teman kita semakin rendah diri, dan selalu melihat kekurangannya? Maukah kita , jika kita berada pada posisi orang tersebut dan menjadi orang yang termarjinalkan dengan embel2 negatif?

Hari ini saya mendengar sharing seorang prof dari Taiwan tentang berpikir positif. Kenapa kita tidak memandang segala sesuatu dari hal positif? berpikir positif itu menyenangkan, berpikir positif akan selalu membuat kita bahagia, berpikir positif akan membuat kita selalu mempunyai harapan...

ada cerita tentang salesman penjual sepatu yang menjual sepatunya di Afrika. salesman pertama datang melapor ke bosnya, dan berkata bahwa sepatunya tidak akan laku , karena tidak ada orang Afrika yang memakai sepatu. Sebaliknya si salesman kedua datang melapor pada bisnya, dan berkata dengan optimis, belum ada orang orang afrika yang memakai sepatu, dgn demikian masih ada pasar yang bisa digarap dan menjanjikan keuntungan besar. akhirnya si boss mengangkat salesman kedua untuk mengepalai tim marketing penjualan sepatu..

Semua hal berangkat dari tiada menjadi ada.. sesuatu hal yang tiada tidak akan terwujud jika tidak ada rasa optimis untuk terus meraih hal yang lebih baik.

jadi mengapa kita tidak belajar melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif dan optimis?? Berpikir positif itu menyenangkan, bisa membuat bahagia, dan akan selalu membuat kita mempunyai harapan...

So lets try the positive way..n feel the happiness in ur life