Thursday, December 30, 2010

HAPPY NEW YEAR 2011

segalanya harus lebih baik dari tahun kemarin !

Monday, December 13, 2010

My sweety, My Sweetheart


Membayangkanmu selalu membuatku bersemangat
Melihat kelucuanmu selalu membuatku tertawa
Suaramu selalu membuatku kembali bersemangat
meski kadang aku harus tega tegas padamu, agar kamu disiplin

meski kita terpisah jarak
hatiku tak pernah jauh darimu
karena engkaulah jantungku

My Sweety, My Sweetheart,
U always be my angel..
I love u

Wednesday, November 24, 2010

Melenting, Zigzag, Berkelit, Tiarap.... Bertahan!!



Hiduplah untuk hari ini ...
Jangan pikirkan apa yang akan terjadi esok, karena esok mungkin kita telah mati
Jangan terlalu resah dengan hari esok,
Rencanakan saja apa yang akan kaulakukan esok...
karena Hari ini adalah milik kini,
dan esok adalah milik Sang Penguasa Waktu


Kejarlah kebahagiaan..
dengan senyum
dan keiklasan
Semua bukanlah milik kita
Semua adalah milik Dia
yang bisa kita lakukan adalah memohon kepadaNYa
agar Dia menjaga semua yang kita miliki dengan baik
karena begitu Dia memintanya kembali
Kita tak pernah kuasa untuk menolaknya

Allahu Akbar..Allah Maha Besar dengan segala KuasaNya

Meditasi Wirid

"ALLAH.. ALLAH...ALLAH...

dengan menyebut NamaMu ya Allah, aku meminta pertolongan
dengan menyebut NamaMu ya Allah, aku mengawali hari dan kehidupanku
dengan menyebut namaMu Ya Allah, semoga apa yang kulakukan Kauridhoi
dengan menyebut namaMu Ya Allah, aku berpasrah
semua keburukan datangnya dari diri kita, dan semua kebaikan berasal dari MU
dekatkan aku dengan DiriMu
izinkan hati dan bibirku mengucap namaMu setiap waktu
sebagai penuntun hidupKU menuju jalan yang Kauridhoi

Amin...
Allah..Allah..Allah
segala kebesaran adalah milikMU

Monday, October 18, 2010

I will support You...

Suatu siang di tengah kesibukan pekerjaan kantor kamu menelponku. Dengan suara bergetar kamu menyampaikan berita tersebut. Aku tahu pasti kamu merasa berat menyampaikan kabar ini. Kabar yang sudah kita duga, namun belum pasti kapan terjadinya. Kamu bilang "tertawalah saja ... doaku sudah terkabul"

Aku tak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Aku hanya berharap, semoga apa yang sudah kau rancang, bisa diberkahi oleh Tuhan. Meski aku tahu, mgkn akan sulit dan tak mudah di awal, namun kita harus punya keyakinan, bahwa ke depan kita akan bisa berhasil, dan bisa mengalahkan semua rintangan...

Aku berjanji akan mendukungmu...
Di akhir hari aku berdoa, Semoga Allah selalu memberkahi jalan kita..

Amin...

Tuesday, September 14, 2010

Asyikkkk...!!

14 September 2010

Asyik emailku dibalas...!!
Meski cuma satu baris, 6 huruf ..
Terimakasih ya, Cu sooooon... :)

Naik Bus Transjakarta saat Jakarta Lengang

Hari pertama masuk kantor, setelah lebaran. jalan masih lengang, masih banyak orang yang masih belum pulang dari mudik. Pulang kantor, karena hujan, kuputuskan naik bus transjakarta. Dengan harapan tak akan seramai seperti biasanya. Namun ternyata tetap saja lebih baik naik angkot. Kota- kebon jeruk, ga bisa duduk. Belum lagi nunggu busnya datang.. Sopir yang ngebut, sehingga untuk ukuran tubuh saya yang pendek, dan harus bersusah payah menggapai pegangan di atas, sangat sulit untuk menyeimbangkan badan. Doyong ke depan, tahan ke samping kanan, samping kiri, supaya tidak jatuh akibat rem-rem mendadak sang sopir. Belum lagi kebiasaan para penumpang yang semakin menambah kesal. Orang-orang yang berjejalan di pintu masuk, padahal di belakang dan di depan masih ada ruang kosong, sehingga menutup pintu masuk. Para penumpang muda, yang tanpa toleransi dan kesopanan, tak mau mengalah memberi kursi pada penumpang yang lebih membutuhkan. Apa mereka tak pernah lagi diasah kepekaan dan toleransi di rumah/sekolahnya ya..??

Para penjaga halte, yang seharusnya turut menjaga keamanan dan memberi pelayanan kepada penumpang, mungkin karena kecapekan, atau entah karena apa, hanya duduk dan mengobrol tanpa hirau kepada penumpang. Huff...!!

Hari itu saya belajar. Bahwa meskipun jalan lengang, meskipun banyak orang yang masih berada di kampung halamannya, naik bus Transjakarta tetap saja tidak lebih nyaman dari angkutan lainnya. Tak heran kemacetan Jakarta semakin bertambah, karena di Jakarta tak pernah ada transportasi yang nyaman dan beradab. Sehingga banyak orang memutuskan untuk tetap memakai kendaraan pribadi, baik mobil ataupun sepeda motor.

Aaaahhh berharap tak harus terlalu lama tinggal di kota yang "penuh masalah tanpa solusi" ini...

Thursday, June 24, 2010

FOCUS!!

1. fokus pada tujuan
2. terus fokus
3 dan terus fokus pada tujuan

Long Distance

kangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeenkangenkangen
kangenkangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnn.
kangenkangen

Monday, June 14, 2010

Otak Kanan Beraksilah!

selama ini saya memikirkan segalanya sesuatunya dengan runtut, terperinci dan penuh pertimbangan. BBrp hari lalu saya ikut seminar "Belajar Gila menjadi Pengusaha" dengan pembicara Purdi E(ntrepeneur) Chandra. Dia bilang ada tiga cara untuk menjadi kaya :
1. menikah dengan orang kaya
2. banyak memberi / bersedekah
3. menjadi wira usaha

Sepintas, saran ini sepertinya tidak serius, dan terkesan ngawur. Tapi jika disandingkan dengan realitas, maka sepertinya benar. Option satu, sepertinya ga usahlah terlalu banyak dibahas (dan ga mungkin lagi ngambil opsi ini). Option kedua, menurut Purdi, dengan banyak bersedekah, maka Tuhan akan menggantinya 1ox lipat. Maka jangan ragu untuk memberi sedekah. Dengan bersedekah kita tidak akan miskin, malahan akan bertambah kaya. Karena itu janji Tuhan. Sedekah ibarat membeli pulsa, agar doa kita didengarNya ..

Option ketiga, adalah menjadi wira usaha. Untuk menjadi wira usaha, memang kita harus punya keberanian. Apalagi buat kita yang selama ini jadi karyawan, yang selalu penuh dengan rutinitas. Menurut testimoni, salahsatu murid Purdi yang sudah berhasil, setelah menjadi pengusaha maka kita akan tiap hari berjumpa dengan uang. Berbeda dengan menjadi karyawan yang hanya sebulan sekali dapat gaji. Saat ini masih banyak orang Indonesia yang berharap menjadi karyawan, mendapat pekerjaan setelah lulus kerja, dan bukan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
berwira usaha, berarti kita harus siap menggantungkan semuanya pada diri sendiri, namun jika kita berhasil, maka pencapaian kita pun akan lebih banyak...

Itu opini saya, sehingga mulai saat ini saya tertarik untuk mempunyai usaha..untuk mencapai financial freedom..

Hingga saya sampai pada satu kesimpulan, mungkin saatnya kami (saya dan suami saya) sedikit 'menggila' dan mencoba 'tak terlalu perhitungan' dan menyerahkan semua kepada Tuhan untuk menciptakan keajaiban2 yang mungkin selama ini tak pernah terpikirkan oleh otak karyawan kami...

Semoga Tuhan merestui dan memberi jalan...Amin

Lain Dulu, Lain Sekarang

Apapun yang terjadi.
Setelah kita mengucap janji,
maka berhentilah untuk membandingkan,
dan belajarlah untuk menyesuaikan..

Monday, May 10, 2010

RESEP BAHAGIA

Diambil dari salahsatu artikel di Liputan6.com

Siapa bilang hanya makanan yang butuh bahan baku segar untuk membuat kita tetap sehat. Kebahagian pun juga membutuhkan keahlian kita dalam memilih ramuan yang tepat untuk dinikmati tiap detik yang terlewatkan. Mau tahu bahan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan semua itu? Yuk, mari kita kita lakukan bersama-sama.

Satu cangkir sederhanaan.
Pernahkah Anda menyadari bahwa hidup itu terkadang terlihat rumit. Biasanya kerumitan muncul disebabkan kita yang membuatnya, walaupun sebagian besar dari kita sangat ingin untuk menjalaninya sesederhana mungkin. Untuk itu cobalah bertanya pada diri sendiri setiap kali kita ingin membuat satu keputusan. Bayangkan apa yang akan terjadi pada diri kita tiga sampai enam bulan kedepan saat keputusan itu kita buat. Jadi, bila memang lebih banyak mengandung dilema, lebih baik ubah ordinat keputusan kita menjadi sesuatu yang sederhana.

Satu sendok makan "saat ini".
Jika saja kita sadar betapa banyak waktu yang sudah kita buang hanya untuk menguatirkan sesuatu yang belum terjadi, maka kita akan tau ke mana larinya waktu yang terbuang percuma itu.Sekecil apapun aktivitas atau tindakan yang kita jalankan, cobalah untuk menikmati momennya secara penuh. Apa yang terjadi saat ini adalah sesuatu yang nyata. Jadi nikmati dengan sempurna, carpe diem!

Satu genggam kesabaran.
Pernahkah Anda mendengar istilah "orang sabar disayang Tuhan."? Mungkin saat mendengarnya kita akan mengernyitkan dahi. Tapi jika memang kesabaran memberi energi positif, mengapa kita harus menolak hal itu dari daftar rutinitas sehari-hari? Saat kita sabar, pikiran bisa lebih tenang hingga segala masalah bisa terpetakan dengan baik. Dan ini akan memberikan kita jalan keluar yang menguntungkan semua pihak.

Setengah cangkir senyuman.
Percayakah Anda bahwa sebaris senyuman di wajah akan menyebarkan energi positif dalam diri kita dan orang-orang yang kita jumpai. Sebab senyuman membuat wajah kita terlihat ceria serta menyenangkan. Dan semua orang suka dengan orang-orang menyenangkan.

Nol gram kritikan menjatuhkan.
Percaya atau tidak, banyak wanita yang tidak bisa memberikan kritikan dengan baik. Alhasil segala bentuk rekomendasi yang disampaikan bernada kritik yang menjatuhkan. Padahal setiap orang berhak mendapat masukan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukannya. Nantinya masukan akan menjadi motivasi ketika disampaikan dengan baik. Ingatlah bahwa membangun semangat orang-orang di sekitar kita bukan dengan menjatuhkan mentalnya, karena ini bukan siapa yang benar atau salah. Melainkan bagaimana membuat kita semua mengerti pelajaran yang harus diambil dari kesalahan itu.

Nol ml iri hati.
Bila kita ingin merasakan bahagia setiap saat, berhentilah berpikir bahwa apa yang dimiliki orang lain lebih baik dari apa yang kita miliki. Jika kita memang merasa tidak puas dengan apa yang kita lakukan hari ini, ubah strategi untuk mendapatkan situasi yang lebih baik. Ubah keadaan dengan usaha kita sendiri. Dari pada menghabiskan waktu dengan menghitung apa yang orang lain punya, lebih baik menginventarisir strategi-strategi baru untuk sampai pada tujuan dengan kepuasaan atas perjuangan diri.

Jadi mulailah detik ini, singkirkan semua energi negatif dari dalam diri kita dan mulailah menyambut kebahagiaan yang berdiri di depan mata. Bersiaplah. (Preventionindonesia.com/RST/ARI)

Tuesday, April 27, 2010

Belajar dari Seorang Garin

"Kita hidup di dunia hiburan tanpa etika" kata Garin Nugroho tadi siang di workshop media tv yang saya ikuti. Seseorang yang mengikuti kuis di tv, meski ia menjawab pertanyaan kuis dengan salah, tetap mendapat hadiah 2 juta rupiah. "ini membuat seorang yang bekerja seharian dan hanya mendapat uang 10.000 rupiah menjadi frustasi" tambah mas Garin. Diselingi guyonan yang sanggup membuat perut sakit karena tertawa dan dengan logat jawa yang kental, mas Garin meneruskan sharingnya tentang kondisi masyarakat saat ini.

Nilai-nilai media kita memang sudah terbolak-balik. Menurut cerita mas Garin, ada juga televisi yang menganut 'faham' opera sabun, dalam menyampaikan berita2nya. Sebuah peristiwa terus disiarkan tanpa ending, dan tanpa ada pesan yang hendak disampaikan.

G : "Di luar negeri, Televisi atau media tidak bisa menampilkan seorang narsum, yang belum teruji kapabilitasnya dan kredibilitasnya. Namun di sini, Sumanto (sang kanibal) bisa menjadi tamu di sebuah talkshow, dengan pertanyaan2 yang ga jelas pesannya".
Yang ini memang saya pernah lihat sendiri, Sumanto ditanyai oleh host sebuah program, bagaimana sih rasanya makan daging manusia? dan Sumanto pun hanya memasang muka aneh plus nyengir sebagai jawabannya.


G : "Debat Presiden di AS, Anda tahu siapa moderatornya?. moderator bukanlah orang yang harus mengungkapkan pendapatnya, tapi Ia harus bisa mengorek pendapat narasumber, ataupun membuat para narasumber bisa mengungkapkan pesannya dengan singkat,jelas, dan dapat diterima oleh masyarakat ".
Saya lantas mencoba membandingkan debat2 di televisi yang seringkali mengejar pernyataan narasumber, namun tidak fokus apa yang ditanyakan. Yang akhirnya malah semakin menimbulkan ketidakjelasan bagi pemirsa.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat konsumen. Tekno lenong, demikian mas Garin menyebut kondisi masyarakat Indonesia. Banyak orang yang memakai teknologi, bahkan teknologi tertinggi tapi tak tahu bagaimana menggunakan teknologi tsb untuk memberi manfaat bagi dirinya. Jadi mereka hanya sekedar mengadaptasi teknologi untuk 'gaya2an'.
Hehehehe... lihat fenomena FB. Indonesia sempat menjadi negara kelima sebagai pengguna FB paling aktif. Tapi alih2 digunakan untuk yang bermanfaat, FB malah digunakan untuk 'mengumbar privacy".

Masyarakat Indonesia, baru dalam tahap budaya lisan, belum ada budaya tulis yang kuat. Ini pun tercermin dalam karakter televisi di Indonesia, yang baru menvisualkan tradisi lisan. Masyarakat baru berpikir dalam tataran ideal, namun belum mampu menjabarkan konsep2 tersebut dalam perilaku mereka sehari-hari . Setiap orang tua tahu bahwa banyak tayangan televisi yang kurang baik bagi anaknya. Tapi belum banyak orangtua yang mematikan televisinya ketika si anak nonton berita kekerasan, atau sinetron yang hanya menjual mimpi. Setiap orang tahu bahwa bumi kita terancam bahaya plastik, tapi berapa banyak orang/ atau bahkan perusahaan2 besar yang mengobral palstik, ataupun berperilaku ramah lingkungan.

Untuk menjawab tantangan zaman, kita harus peka dengan sekeliling. Mempunyai "sense of" crisis yang tinggi' bisa menjadi sebuah solusi. Apapun yang kita lakukan, apakan yang kita kerjakan, apalagi kalau kita berkutat dengan media, maka kembangkanlah sense of crisis terhadap kemanusiaan.

Mulai saat ini, saya yang kebetulan bekerja di televisi, akan berkomitmen untuk lebih mengembangkan 'sense of Crisis' dan mengembangkan kepekaan terhadap sekitar kita. Lihat sekitar kita dengan MATAHATI-laah (Tagline program DAAI MATAHATI, 18.30 - 19.00 WIB hanya di DAAI TV chanel 59 UHF -- )

Monday, April 26, 2010

Belajar dari Seorang Marco

Sehari bersama Marco Kusumawijaya ibarat membaca ensiklopedia. Pak Marco demikian saya memanggil ahli tatakota ini (meski dia sebenarnya juga belum terlalu tua). Kami menjelajah wilayah Menteng, Kemang dan sepanjang perjalanan Ia begitu antusias menceritakan tentang keindahan ataupun kebobrokan Jakarta. Pak Marco demikian hapal sudut-sudut jakarta. Sembari bercerita tentang keindahan kota-kota yang pernah disambanginya, Ia membandingkan dengan kondisi Jakarta.

"kota yang nyaman bisa dilihat dari seberapa nyaman orang-orang bisa berjalan kota tersebut". Wah bener juga ya. Saya pernah mengunjungi Taiwan, dan memang di sana orang bisa berjalan dengan nyaman. Jalanan juga tampak lega. Transport sangat mudah. Dibandingkan dengan Jakarta, fiuuuh... macet, mo naik transport umum juga bejubel, ngantri...

Di kawasan Kemang :
" Lihat gedung bertingkat ini. Dia tidak memperhatikan daya tampung jalan di depannya. Padahal secara logika gampang saja memperkirakan berapa mobil yang akan keluar masuk/ atau berapa penghuni gedung tsb yang akan keluar masuk dari jalan ini, padahal sebelum dibangun gedung inipun, jalan di depannya sudah macet"
Benar juga yahh.. kenapa orang bikin gedung ga bisa mikir seperti itu ya? atau kenapa Pemerintah tak punya kesadaran untuk mengatur pembangunan gedung yang disesuaikan dengan kapasitas jalanan ya...??

"Bagaimana bisa kota bisa nyaman, jika Rancangan Peraturan Daerah yang dipersiapkan untuk tatakota 20 tahun mendatang, tidak dianggap serius?"
waduuh! Ini lagi, kok pemerintah ga profesional banget yaa..????

" Ya, untuk itu diperlukan partisipasi warga untuk mengontrol dan memberikan masukan, agar Pemerintah tidak berjalan sendiri"
Hmm.... bener juga sih.. tapi Pemerintah mau ga ya denger omongan warga? Tapi kalau kita diam aja, juga ga akan merubah apapun. Setidaknya kita sebagai warga mencoba untuk memberi masukan, syukur2 Pemerintah mau menampung dan memberikan ruang buat warga.

Menurut catatan sejarah, Revolusi atau perubahan selalu muncul dari kelas menengah. Karena kelas menengah setidaknya punya cukup fasilitas ataupun intelektual untuk melakukan perubahan.

Yaa.. hari itu saya dan teman-teman banyak menerima pelajaran dari seorang Marco. Saya berharap semua warga Jakarta juga punya kesadaran untuk berubah. Berubah untuk membuat negeri ini semakin memihak pada kesejahteraan rakyat, dan bukannya segelintir orang berkuasa yang ingin memperkaya diri.

Belajar dari Seorang Daniel

Suatu siang di kantor, resepsionis mengabarkan bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengan saya. Saya pun beranjak dari kursi dan bermaksud menemui sang tamu. Dua orang ibu-ibu dan seorang anak laki, yang kemudian dikenalkan bernama Daniel Cuandy.

Daniel seorang anak autis. Namun dibalik kelainan yang dideritanya Ia adalah sosok yang tegar dan penuh semangat. Dua orang ibu yang datang dengannya adalah tante dan mama Daniel. Sang Tante bercerita tentang hidup Daniel serta keistimewaan Daniel yang bisa mengingat deretan angka di kalender serta piawai bermain piano. "Tante punya anak?" tanya Daniel padaku.. "anaknya Tante lahir tanggal berapa?" Saya pun menyebut tanggal serta tahun kelahiran anak saya, dengan cepat pula Daniel menjawab, "anaknya Tante lahir hari minggu".. Wah ajaib, Daniel bisa menebak hari lahir anak saya dengan tepat! Daniel pun bertanya hari lahir saya dan suami saya, dan Ia menjawab dengan tepat hari lahir kami.

Ingin mengenal lebih jauh, saya pun mengajukan pertanyaan pada Daniel. "Daniel punya kawan berapa di sekolah?" (kebetulan Daniel bersekolah di sekolah umum/biasa dan bukan Sekolah Luar Biasa). Daniel punya temen lima orang, tapi yang baik hanya satu. Yang lain ga mau temenan sama Daniel. Daniel suka diolok-olok mereka". Deg! Entah mengapa hati saya terasa sedih. Tantenya pun lantas bercerita, kalau teman2nya dulu memang suka keterlaluan mengolok-olok Daniel (saya ga tega untuk menceritakan apa yang mereka perbuat pada Daniel, yang jelas menurut saya itu sangat tidak sopan dan tidak manusiawi, dan semakin membuat saya sedih) . Mata saya jadi berkaca-kaca mendengar penuturan Tante Daniel.

Saya bertanya pada mama Daniel, apakah dulu waktu Daniel lahir ada penolakan dari kedua orangtuanya? sang Mama bilang, bahwa Papanya pernah merasa seperti itu. Daniel pun bercerita bahwa saking kesalnya Papa pernah pukul Daniel. Daniel pun sempat berkali-kali dileskan oleh mamanya, namun tak berhasil. Sampai akhirnya Daniel les piano, pada seorang guru yang juga sangat care dengan orang-orang seperti Daniel. Kemampuan Daniel bermain piano pun maju sangat pesat. Ia pun berhasil membuat bangga Mama, Papa dan tantenya yang juga selalu mendampinginya.

Daniel pun kini sering tampil unjuk kebolehan. Sang Mama dan Tante ingin agar cerita Daniel ini bisa memberikan inspirasi buat anak-anak lain yang juga menderita kelainan yang sama. Ya, bahwa dibalik semua kekurangan tersembunyi kelebihan. Daniel adalah bukti bahwa kasih sayang serta kesabaran keluarga untuk selalu mendampingi anak-anak mereka, apapun kondisinya, bisa membuat anak-anak berkelainan menjadi anak yang ISTIMEWA.